Google

Selasa, 25 Maret 2008

Jaga Sehatmu Sebelum Datang Sakitmu ...

Sering muncul pertanyaan pada diri sendiri. Apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan? Apakah yang saya lakukan sehari-hari berpengaruh terhadap kesehatan saya? Jawabannya tentu YA! Semua sebab utama dari kematian secara alami– kanker, penyakit jantung, penyakit paru – sebenarnya dapat dicegah dengan kebiasaan kita sehari-hari. Mari kita telaah dan renungi lebih dalam. Setelah itu terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak orang yang menganggap ulasan ini hanya merupakan ulangan yang membosankan. Hidup di tangan Tuhan kata sementara orang. Benar sih, tapi bukan berarti kita tak punya andil sama sekali. Perpanjang hidup setahun mungkin tak ada artinya. Tapi bayangkan apa yang bisa terjadi dalam setahun di hari tua nanti; pernikahan, kelahiran cucu pertama, misalnya; dan tentunya kita tak ingin menjadikan diri kita sebagai beban bagi anak cucu kita di hari tua nanti.
  1. Jangan merokok atau menggunakan produk rokok (tembakau dll).

Merokok merupakan hal terpenting yang musti kita hindari. Apalagi statistik membuktikan kita bisa menyalahkan rokok sebagai penyebab 1 dari setiap 6 kematian di Amerika. Jumlah penyakit yang bisa dihindari dengan tidak merokok sampai saat ini masih tidak dapat dikalahkan dengan perubahan gaya hidup yang lainnya.


2. Makan yang benar


Penyakit jantung, beberapa kanker, stroke, diabetes, dan kerusakan pada pembuluh darah semua bisa dihubungkan dengan apa yang kita makan. Makanan berserat, buah, sayur, bisa membantu mengurangi resiko kanker. Calcium membantu menguatkan tulang. Ini beberapa tips untuk makanan sehat.
2-4 porsi buah dan 3-5 porsi sayur dalam sehari
6-11 porsi roti, nasi, atau pasta dalam sehari
2-3 porsi low-fat or fat-free milk, yogurt, dan keju dalam sehari
2-3 porsi daging, poultry, ikan, putih telor atau kacang sehari
Banyak makanan berserat ( bisa ditemukan di roti whole grain, cereal, buah dan sayuran)

Apa yang sebaiknya dihindari :
Saturated fat : termasuk disini adalah lemak dari hewan, lemak dari sayuran atau buah yang telah mengalami proses hidrogenisasi seperti : santan.
Sodium. Ini bisa ditemukan di garam dapur. Bisa meningkatkan tekanan darah bagi sebagian orang. Coba untuk hindari masak dengan menggunakan garam, atau menambah garam saat makan.
Apa yang dimaksud dengan satu porsi :
Buah 1 buah segar ukuran medium
½ cup buah kaleng
¾ cup juice buah
¼ buah kering
Sayur 1 cup sayur mentah berdaun
½ cup sayur2an lainnya, masak atau mentah
¾ juice sayur
Gandum 1 potong roti atau roll kecil
½ bagel atau English muffin
1 oz. cereal
½ cup nasi atau pasta
3 atau 4 crackers kecil, atau 2 crackers besar
Susu 1 cup susu atau yogurt
1 ½ oz. keju natural
2 oz. keju yg telah diproses
Protein 2 atau 3oz. daging mengandung lemak minimal dan telah dimasak, poultry atau ikan ; ½ cup cooked dried beans, 1 putih telor, atau 2 sendok kecil selai kacang sama kandungan proteinnya dg 1 oz. meat

3. Kurangi berat badan bila overweight :


Kelebihan berat badan akan meningkatkan resiko tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, penyakit jantung, stroke, beberapa kanker, penyakit kandung empedu, dan penyakit reumatik pada tulang-tulang yang menumpu berat badan seperti tulang belakang, panggul dan lutut. Diet yang mengandung serat tinggi dan rendah kadar lemaknya, serta olahraga teratur akan membantu penurunan berat badan.


4. Olahraga


Olahraga akan mencegah penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, osteoporosis, depresi dan kemungkinan kanker usus besar, stroke dan cedera tulang punggung. Cobalah untuk olahraga 30 sampai 60 menit, 4 sampai 6 kali seminggu, tapi sedikit olahraga tetap lebih baik daripada tidak sama sekali.


5. Jangan berjemur atau menggunakan tanning booths


Paparan sinar matahari berhubungan dengan kanker kulit, yang sebenarnya merupakan kanker yang paling umum di dunia. Jadi pilihan terbaik bagi kita adalah menghindari matahari dan memakai baju tertutup dan topi. Sunscreen bisa membantu bila tidak mungkin menghindari sinar matahari dalam kerja misalnya.


6. Kontrol kolesterol level : kurangi jumlah lemak dalam diet dan olahraga

7. Kontrol tekanan darah : turunkan berat badan, olahraga, makan dengan kandungan garam minimal, kurangi alcohol, jangan merokok dan minum obat yang diresepkan oleh dokter.

8. Jaga imunisasi untuk selalu up to date : Orang dewasa perlu imunisasi tetanus booster setiap 10 tahun. Untuk mereka yang berumur di atas 50 tahun dan mempunyai resiko tertentu (seperti penyakit paru kronis) dianjurkan mendapatkan flu shot. Coba tanyakan pada dokter pribadi anda bila anda memerlukan suntikan lainnya.

9. Pemeriksaan rutin payudara.

Kanker payudara merupakan kanker kedua terumum sebagai penyebab kematian pada wanita. Coba periksa payudara anda sendiri tiap bulan dimulai umur 20 tahun. Coba tanyakan kepada dokter anda cara memeriksa yang benar. Coba periksakan kepada dokter anda setiap 1 atau 2 tahun sekali setelah anda berumur di atas 40 tahun. Setelah umur 50, anda perlu memeriksa dengan mammogram setiap 1 sampai 2 tahun sekali.

10. Periksa Pap smears secara rutin.

Kanker leher rahim bisa dideteksi dengan pap smear rutin. Segera mulai periksa begitu anda mulai aktif berhubungan seksual atau setelah umur anda 18 tahun (walaupun belum mulai berhubungan seksual). Pertama kali anda perlu melakukannya setahun sekali, setelah tiga kali hasil pap smear anda normal, anda cukup melakukannya 3 tahun sekali.

Coklat Enak dan Sehat

Siapa yang tak suka makan cokelat? Rasanya yang unik dan khas membuat kita ingin memakannya lagi dan lagi. Ternyata selain enak rasanya, cokelat juga memiliki banyak manfaat kesehatan.
Cokelat dihasilkan dari tanaman kakao (Theobroma cacao). Selama berabad-abad, kakao dijadikan minuman oleh suku Inca, Maya dan Aztec di Meksiko. Dalam budaya mereka, kakao adalah persembahan bagi para dewa serta minuman raja dan keluarganya.
Sekitar abad ke-17 cokelat sampai ke Eropa. Di sini cokelat juga menjadi minuman bagi para raja dan kalangan bangsawan. Namun tak lama kemudian harga cokelat menjadi cukup murah dan mulai bisa dinikmati oleh orang kebanyakan.
Sampai seabad kemudian cokelat masih dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada tahun 1847 mulai dikenal cokelat dalam bentuk padat. Sejumlah bahan seperti gula, cengkeh, kayu manis atau vanila, ditambahkan dalam resep membuat cokelat.

Rasa enak, manfaat banyak
Siapa yang dapat mendefinisikan rasa cokelat? Di situ ada rasa manis, tapi ada juga sedikit getir. Seorang peneliti menyebutkan, rasa cokelat tercipta dari campuran 1.200 macam zat, tanpa satu pun rasa yang dominan. Sebagian zat tersebut tersebut rasanya tidak enak kalau dikonsumsi tersendiri, sehingga sampai sekarang belum ada rasa cokelat tiruan.
Kekhasan lain dari cokelat yang tidak tergantikan adalah kandungan lemak kokoanya yang memiliki titik leleh sedikit di bawah suhu normal tubuh. Akibatnya ketika dimakan, cokelat akan lumer di dalam mulut dan menimbulkan rasa lembut yang khas. Itu adalah lemak kokoa.
Banyak khawatir mengkonsumsi cokelat dapat menggemukkan. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar, karena lemak kokoa sebenarnya bukan lemak yang menggemukkan. Namun, karena mahalnya lemak kokoa, banyak produsen menggantinya dengan bahan lain yang lebih murah serta ditambahkan gula. Akibatnya cokelat sering disalahkan sebagai penyebab kegemukan, padahal penyebab sesungguhnya adalah kandungan gula yang berlebihan. Bahkan, sebuah penelitian di AS baru-baru ini menyebutkan, kokoa dapat membantu melindungi para penderita jantung.
Selain itu, kandungan susu pada cokelat batangan juga sangat bermanfaat. Seperti diketahui, susu membantu menyempurnakan kecukupan gizi. Konsumsi susu dua gelas sehari pada anak usia 4-9 tahun mampu memenuhi angka kecukupan gizi (AKG) sebesar 500 mg dan 114 persen kalsium. Kandungan kalsium ini membantu pembentukan dan menjaga kesehatan tulang.
Jadi, mengapa harus takut makan cokelat. Asal rajin sikat gigi dan tidak berlebihan, cokelat justru sangat bermanfaat dan sehat dimakan. Sebagai camilan di sela-sela waktu makan, mengapa tidak memakan cokelat saja.

Minggu, 23 Maret 2008

Kekayaan Manusia Yang Terbesar (sebuah inspirasi)

SEORANG sahabat yang mulai kelelahan hidup, pagi bangun, berangkat ke kantor, pulang malam dalam kelelahan, serta amat jarang bisa merasakan sinar matahari di kulit, kemudian bertanya: untuk apa hidup ini? Ada juga orang tua yang sudah benar-benar lelah mengungsi (kecil mengungsi di rumah orang tua, dewasa mengungsi ke lembaga pernikahan, tua mengungsi di rumah sakit), dan juga bertanya serupa.

Objek sekaligus subjek yang dikejar dalam hidup memang bermacam-macam. Ada yang mencari kekayaan, ada yang mengejar keterkenalan, ada yang lapar dengan kekaguman orang, ada yang demikian seriusnya di jalan-jalan spiritual sampai mengorbankan hampir segala-galanya. Dan tentu saja sudah menjadi hak masing-masing orang untuk memilih jalur bagi diri sendiri.

Namun yang paling banyak mendapat pengikut adalah mereka yang berjalan atau berlari memburu kekayaan (luar maupun dalam). Pedagang, pengusaha, pegawai, pejabat, petani, tentara, supir, penekun spiritual sampai dengan tukang sapu, tidak sedikit kepalanya yang diisi oleh gambar-gambar hidup agar cepat kaya. Sebagian bahkan mengambil jalan-jalan pintas.

Yang jelas, pilihan menjadi kaya tentu sebuah pilihan yang bisa dimengerti. Terutama dengan kaya materi manusia bisa melakukan lebih banyak hal. Dengan kekayaan di dalam, manusia bisa berjalan lebih jauh di jalan-jalan kehidupan. Dan soal jalur mana untuk menjadi kaya yang akan ditempuh, pilihan yang tersedia memang amat melimpah. Dari jualan asuransi, ikut MLM, memimpin perusahaan, jadi pengusaha, sampai dengan jadi pejabat tinggi. Namun, salah seorang orang bijak dari timur pernah menganjurkan sebuah jalan: contentment is the greatest wealth. Tentu agak unik kedengarannya. Terutama di zaman
yang serba penuh dengan hiruk pikuk pencarian keluar. Menyebut cukup sebagai kekayaan manusia terbesar, tentu bisa dikira dan dituduh miring.

Ada yang mengira menganjurkan kemalasan, ada yang menuduh sebagai antikemajuan. Dan tentu saja tidak dilarang untuk berpikir seperti ini. Cuma, bagi setiap pejalan kehidupan yang sudah mencoba serta berjalan jauh di jalur-jalur "cukup", segera akan mengerti, memang merasa cukuplah kekayaan manusia yang terbesar. Bukan merasa cukup kemudian berhenti berusaha dan bekerja.

Sekali lagi bukan. Terutama karena hidup serta alam memang berputar melalui hukum-hukum kerja. Sekaligus memberikan pilihan mengagumkan, bekerja dan lakukan tugas masing-masing sebaik-baiknya, namun terimalah hasilnya dengan rasa cukup.

Dan ada yang berbeda jauh di dalam sini, ketika tugas dan kerja keras sudah dipeluk dengan perasaan cukup. Tugasnya berjalan, kerja kerasnya juga berputar. Namun rasa syukurnya mengagumkan. Sekaligus membukakan pintu bagi perjalanan kehidupan yang penuh kemesraan. Tidak saja dengan diri sendiri, keluarga, tetangga serta teman. Dengan semua perwujudan Tuhan manusia mudah terhubung ketika rasa syukurnya mengagumkan. Tidak saja dalam keramaian manusia menemukan banyak kawan, di hutan yang paling sepi sekalipun ia menemukan banyak teman.

Dalam terang cahaya pemahaman seperti ini, rupanya merasa cukup jauh dari lebih sekadar memaksa diri agar damai. Awalnya, apapun memang diikuti keterpaksaan. Namun begitu merasa cukup menjadi sebuah kebiasaan, manusia seperti terlempar dengan nyaman ke sarang laba-laba kehidupan.

Di mana semuanya (manusia, binatang, tetumbuhan, batu, air, awan, langit, matahari, dll) serba terhubung, sekaligus menyediakan rasa aman nyaman di sebuah titik pusat.

Orang tua mengajarkan hidup berputar seperti roda. Dan setiap pencarian kekayaan ke luar yang tidak mengenal rasa cukup, mudah sekali membuat manusia terguncang menakutkan di pinggir roda. Namun di titik pusat, tidak ada putaran. Yang ada hanya rasa cukup yang bersahabatkan hening, jernih sekaligus kaya. Bagi yang belum pernah mencoba, apa lagi diselimuti ketakutan, keraguan dan iri hati, hidup di titik pusat berbekalkan rasa cukup memang tidak terbayangkan. Hanya keberanian untuk melatih dirilah yang bisa membukakan pintu dalam hal ini.

Hidup yang ideal memang kaya di luar sekaligus di dalam. Dan ini bisa ditemukan orang-orang yang mampu mengkombinasikan antara kerja keras di satu sisi, serta rasa cukup di lain sisi. Bila orang-orang seperti ini berjalan lebih jauh lagi di jalan yang sama, akan datang suatu waktu dimana amat bahagia dengan hidup yang bodoh di luar, namun pintar mengagumkan di dalam. Biasa tampak luarnya, namun luar biasa pengalaman di dalamnya. Ini bisa terjadi, karena rasa cukup membawa manusia pelan-pelan mengurangi ketergantungan akan penilaian orang
lain. Jangankan dinilai baik dan pintar, dinilai buruk sekaligus bodoh pun tidak ada masalah.

Salah satu manusia yang sudah sampai di sini bernama Susana Tamaro. Dalam novel indahnya berjudul 'pergi ke mana hati membawamu' ia kurang lebih menulis: kata-kata ibarat sapu. Ketika dipakai menyapu, lantai lebih bersih namun debu terbang ke mana-mana. Dan hening ibarat lap pel. Lantai bersih tanpa membuat debu terbang. Dengan kata lain, pujian, makian, kekaguman, kebencian dan kata-kata manusia sejenis, hanya menjernihkan sebagian, sekaligus memperkotor di bagian lain (seperti sapu). Sedangkan hening di dalam bersama rasa cukup seperti lap pel, bersih, jernih tanpa menimbulkan dampak negatif.
Manusia lain yang juga sampai di sini bernama Chogyum Trungpa, di salah satu karyanya yang mengagumkan (Shambala, The sacred path of the warrior), ia menulis: this basic wisdom of Shambala is that in this world, as it is, we can find a good and meaningful human life that will also serve others. That is our richness. Itulah kekayaan yang mengagumkan, bahwa dalam hidup yang sebagaimana adanya (bukan yang seharusnya) kita bisa menemukan kehidupan berguna sekaligus pelayanan bermakna buat pihak lain. ***

Bahagia, Terletak Pada Jiwa Orang Yang Bersyukur

Pernah membayangkan, bagaimana seseorang menulis buku, bukan dengan tangan atau anggota tubuh lainnya, tetapi dengan kedipan kelopak mata kirinya? Jika Anda mengatakan itu hal yang mustahil untuk dilakukan, tentu saja Anda belum mengenal orang yang bernama Jean-Dominique Bauby. Dia pemimpin redaksi majalah Elle, majalah kebanggaan Prancis yang digandrungi wanita seluruh dunia.

Betapa mengagumkan tekad dan semangat hidup maupun kemauannya untuk tetap menulis dan membagikan kisah hidupnya yang begitu luar biasa. Ia meninggal tiga hari setelah bukunya diterbitkan. Setelah tahu apa yang dialami si Jean dalam menempuh hidup ini, pasti Anda akan berpikir, "Berapa pun problem dan stres dan beban hidup kita semua, hampir tidak ada artinya dibandingkan dengan si Jean!"

Tahun 1995, ia terkena stroke yang menyebabkan seluruh tubuhnya lumpuh. Ia mengalami apa yang disebut locked-in syndrome, kelumpuhan total yang disebutnya "Seperti pikiran di dalam botol". Memang ia masih dapat berpikir jernih tetapi sama sekali tidak bisa berbicara maupun bergerak. Satu-satunya otot yang masih dapat diperintahnya adalah kelopak mata kirinya. Jadi itulah cara dia berkomunikasi dengan para perawat, dokter rumah sakit, keluarga dan temannya.

Begini cara Jean menulis buku. Mereka (keluarga, perawat, teman-temannya) menunjukkan huruf demi huruf dan si Jean akan berkedip apabila huruf yang ditunjukkan adalah yang dipilihnya. "Bukan main," kata Anda.

Ya, itu juga reaksi semua yang membaca kisahnya. Buat kita, kegiatan menulis mungkin sepele dan menjadi hal yang biasa. Namun, kalau kita disuruh "menulis" dengan cara si Jean, barang kali kita harus menangis dulu berhari-hari dan bukan buku yang jadi, tapi mungkin meminta ampun untuk tidak disuruh melakukan apa yang dilakukan Jean dalam pembuatan bukunya.

Tahun 1996 ia meninggal dalam usia 45 tahun setelah menyelesaikan memoarnya yang ditulisnya secara sangat istimewa. Judulnya, "Le Scaphandre" et le Papillon (The Bubble and the Butterfly).

Jean adalah contoh orang yang tidak menyerah pada nasib yang digariskan untuknya. Dia tetap hidup dalam kelumpuhan dan tetap berpikir jernih untuk bisa menjadi seseorang yang berguna, walaupun untuk menelan ludah pun, dia tidak mampu, karena seluruh otot dan saraf di tubuhnya lumpuh. Tetapi yang patut kita teladani adalah bagaimana dia menyikapi situasi hidup yang dialaminya dengan baik dan tetap menjadi seorang manusia (bahasa Sansekerta yang berarti pikiran
yang terkendali), bahkan bersedia berperan langsung dalam film yang mengisahkan dirinya.

Jean, tetap hidup dengan bahagia dan optimistis, dengan kondisinya yang seperti sosok mayat bernapas. Sedangkan kita yang hidup tanpa punya problem seberat Jean, sering menjadi manusia yang selalu mengeluh..! Coba ingat-ingat apa yang kita lakukan. Ketika mendapat cuaca hujan, biasanya menggerutu. Sebaliknya, mendapat cuaca panas juga menggerutu. Punya anak banyak mengeluh, tidak punya anak juga mengeluh. Carl Jung, pernah menulis demikian: "Bagian yang paling menakutkan dan sekaligus menyulitkan adalah menerima diri sendiri secara utuh, dan hal yang paling sulit dibuka adalah pikiran yang tertutup!"

Maka, betapapun kacaunya keadaan kita saat ini, bagi yang sedang stres berat, yang sedang berkelahi baik dengan diri sendiri maupun melawan orang lain, atau anggota keluarga yang sedang tidak bahagia karena kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi, yang baru mendapat musibah kecelakaan atau bencana, bagi yang sedang di-PHK, ingatlah kita masih bisa menelan ludah, masih bisa makan dan menggerakkan anggota tubuh lainnya. Maka bersyukurlah, dan berbahagialah...! Jangan menjadi pengeluh, penggerutu, penuntut abadi, tapi bijaksanalah untuk bisa selalu think and thank (berpikir, kemudian berterima kasih/ bersyukurl).

Dalam artikel yang berjudul Kegagalan & Kesuksesan Hasil Konsekuensi Pikiran dituliskan, seseorang yang sadar sepenuhnya, dia datang ke dunia ini hanya dibekali sebuah nyawa (jiwa). Nah, nyawa itu harus dirawat dengan menjalani kehidupan secara bertanggung jawab. Dengan nyawa ini pulalah, seseorang harus hidup bahagia, di manapun dia berada, dan dalam kondisi apapun, diaharus bisa bahagia. Kunci kebahagiaan adalah bersyukur! Mensyukuri apa yang kita dapat itu penting, termasuk sebuah nyawa agar kita bisa hidup di alam ini. Dan kebahagiaan bisa dibuat, dengan tidak meminta (menuntut) apapun pada orang lain, tetapi memberikan apa yang bisa diberikan kepada orang lain agar mereka bahagia. Jadilah seseorang yang merasa ada gunanya untuk kehidupan ini.

Untuk itu, Anda bisa mendengarkan intuisi sendiri sehingga bertindak sesuai nurani dan menghasilkan apa yang Anda inginkan dalam hidup. Hadapi hidup dengan tabah karena orang-orang beruntung bukan tidak pernah gagal. Bukan tidak pernah ditolak, juga bukan tidak pernah kecewa. Justru banyak orang yang sukses itu sebetulnya orang yang telah banyak mengalami kegagalan.

Berpikirlah positif, Anda akan menjadi orang yang beruntung. Banyak cerita tentang keberuntungan berasal dari kejadian-kejadian yang tidak menguntungkan. Misalnya, kehilangan pekerjaan memunculkan ide besar untuk mulai bisnis sendiri dan menjadi majikan. Ditolak pun bisa mendatangkan kesuksesan. Tetapi, untuk mendapatkan keberuntungan diperlukan usaha. Dan mulailah sekarang juga untuk berusaha! (SP)

Belajarlah Untuk Bersabar (sebuah inspirasi)

Bayangkan diri Anda sedang berada di dalam ruangan konser. Anda sedang asyik menikmati indahnya alunan musik ketika tiba-tiba ingat bahwa pintu mobil Anda belum dikunci. Anda khawatir terjadi sesuatu terhadap mobil Anda. Celakanya, Anda tak dapat keluar begitu saja dari ruangan itu. Anda menjadi gelisah dan tak dapat lagi menikmati musik konser. Anda begitu tak sabar menunggu konser tersebut berlalu.

Coba renungkan sebentar skenario di atas. Ilustrasi tersebut menggambarkan definisi baru mengenai kesabaran. Kesabaran adalah kemampuan menyatukan badan dan pikiran kita (body and mind) di satu tempat. Nah, begitu badan dan pikiran Anda berada di lain tempat, Anda akan sangat gelisah dan kehilangan kesabaran.

Lihatlah contoh di atas. Ketika badan dan pikiran Anda ada di ruangan konser, Anda begitu menikmati segala sesuatunya. Tapi begitu Anda sadar bahwa mobil belum terkunci, seketika itu juga pikiran Anda beralih ke tempat parkir. Pada saat itu kenikmatan Anda menonton berubah menjadi penderitaan, ketegangan, dan kegelisahan. Kalau semula Anda begitu sabar menikmati indahnya alunan musik detik demi detik, kini kesabaran itu benar-benar habis. Badan Anda masih di tempat konser, sementara pikiran ada di tempat lain.

Dengan contoh sederhana ini saya ingin mengajak Anda semua merevisi total pemahaman kita mengenai kesabaran. Selama ini, sabar seringkali diartikan dengan bersedia menderita, bersikap tabah, mengalah, dan seterusnya. Sabar sering diekspresikan dengan mengurut dada. Anda mengalami musibah, kemudian orang datang dan mengatakan,''Bersabarlah menghadapi cobaan ini.'' Anda diperlakukan sewenang-wenang, kawan-kawan Anda mengatakan, ''Bersabarlah, biar nanti Tuhan yang akan membalas orang itu.''

Tak ada yang salah dengan kata-kata tersebut. Yang salah adalah maknanya. Seolah-olah bersabar hanyalah dikaitkan dengan penderitaan hidup. Karena itu ekspresinya adalah mengurut dada. Ekspresi seperti ini mereduksi begitu banyak makna mengenai kesabaran.

Padahal kesabaran adalah rahasia terpenting untuk menikmati hidup. Kalau Anda bersabar Anda akan benar-benar menikmati saat-saat terindah dalam hidup Anda.

Definisi baru mengenai kesabaran adalah menyatukan badan dan pikiran di satu tempat. Apa yang terjadi kalau badan Anda di kantor tapi pikiran di rumah, atau sebaliknya Anda di rumah tapi pikiran di kantor? Saya yakin, Anda tak akan menikmati hidup. Dalam menjalankan pekerjaan, seringkali saya harus bepergian jauh ke luar kota selama beberapa hari. Saat itu saya sering merindukan keluarga di rumah. Dan begitu itu terjadi saya merasa stres dan kehilangan kesabaran. Saya ingin buru-buru pulang, dan kenikmatan melakukan pekerjaan pun hilang.

Coba amati apa yang Anda rasakan saat terjebak kemacetan di jalan. Anda sering menjadi stres. Badan Anda masih di mobil tapi pikiran sudah di kantor, di tempat klien atau di rumah. Anda menderita. Sekarang coba lakukan penyatuan badan dan pikiran Anda kembali. Kuncinya adalah kesadaran. Sadarilah sepenuhnya apa yang sedang Anda alami.

Rasakan tubuh Anda yang sedang duduk di mobil, rasakan sentuhan tangan Anda pada kemudi, dan kaki Anda yang sedang menginjak pedal. Hidupkan musik kesukaan Anda, dan amatilah gedung-gedung yang menjulang tinggi. Anda akan merasakan keajaiban. Perlahan-lahan kesabaran Anda tumbuh kembali. Bukan itu saja Anda juga akan merasakan rileks.

Jangan salah, untuk relaksasi Anda tidak membutuhkan waktu dan tempat yang khusus. Yang Anda perlukan cuma bersabar. Sabar berarti hidup di masa sekarang dan menikmati keberadaan Anda. Anda sering tak sabaran kalau menunggu sesuatu? Coba satukan badan dan pikiran. Anda akan merasakan bedanya. Dalam suatu perjalanan ke Honolulu, perubahan jadwal penerbangan menyebabkan saya ''terdampar'' di lapangan terbang Osaka selama 12 jam. Awalnya saya stres memikirkan cara mengisi waktu yang panjang itu. Tapi begitu ingat rumus ini, kesabaran sayapun tumbuh kembali, dan saya begitu menikmati berjalannya waktu.

Definisi lain dari kesabaran adalah kesediaan Anda untuk menjalani prosesnya satu demi satu. Dunia ini diciptakan berproses. Kesabaran berarti menikmati proses tersebut. Anda tak bisa mendadak menjadi kaya, pandai, dan kompeten. Anda harus mau bersabar menjalani prosesnya dari ke hari. Dalam hal ini berlaku hukum pertumbuhan, Anda hanya menuai apa yang Anda tanam. Tak ada hal yang instant! Kalau Anda melewati prosesnya karena ingin cepat kaya, atau ingin cepat terlihat pandai. Anda melawan hukum alam, karena itu bersiap-siaplah menerima konsekuensinya pada suatu saat nanti.

Jadi, marilah kita bersabar. Dan hidup akan terasa lebih nikmat. Jangan mengurut dada, karena kesabaran adalah kenikmatan bukannya penderitaan. Apapun karir dan profesi Anda, yang menyebabkan Anda berhasil bukanlah kepandaian tetapi kesabaran Anda. Inilah rahasianya mengapa agama selalu mengatakan, ''Sesungguhnya Tuhan bersama orang-orang yang sabar!''
Google